السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ ... Selamat datang di Blog Pembelajar Kehidupan ... Semoga segala sesuatu yang tertulis di blog ini dapat membawa manfaat untuk teman sekalian ... وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Seberapa persenkah ilmu semasa kuliah ada di otak???





ketika kuliah sudah hampir 4 tahun
teori sudah hampir selesai
skripsi sedang diperjuangkan
tapi jika dievaluasi
"seberapa persenkah ilmu2 semasa kuliah benar2 nempel di otak?"



Pertanyaan menggelitik yang kerap kali ada di benak saya.  Ketika hampir 4 tahun menimba ilmu di perguruan tinggi. Sudah berapa persenkah ilmu semasa kuliah benar benar nempel di otak?

Pertanyaan sederhana yang saya yakin ada beberapa dari teman sekalian secara serta merta akan menjawabnya hanya dengan sebuah "senyuman" bukan dengan jawaban yang sepantasnya. Atau mungkin ada yang berani menjawab dengan sebuah perkiraan angka presentase ? Saya acungkan 4 jempol jika ada yang berani menjawab lebih dari 80%. Namun terlepas dari angka - angka presentase, saya yakin banyak dari teman sekalian yang akan menjawabnya dalam kategori "sedikit sekali". Kenapa saya bisa bilang begitu ? karena mungkin saya juga berpikiran demikian :)

Yak...ilmu - ilmu yang sudah susah payah kita cari selama ini. Kemana mereka pergi?? sudah lenyapkah?? atau mereka terbang meninggalkanmu begitu saja??

Pelajaran dari materi kuliah semester - semester awal sudah lupa bahkan materi kuliah minggu kemarin juga nyaris tak berbekas di kepala. Lalu apa saja yang selama ini didapat dari bangku kuliah ? apakah hanya angka IPK? atau memang sudah sedari awal memang meniatkan kuliah hanya untuk mendapat gelar akademik dan selembar ijasah?

Saya rasa pertanyaan di atas layak untuk menjadi sebuah evaluasi bagi kita. Civitas Akademia. Pejuang ilmu yang menjadi harapan bangsa dan negara. Ketika menyadari bahwa perlahan ilmu yang sudah tertangkap di dalam otak kita, yang selama bertahun-tahun dengan cucuran keringat dan kerja keras kita dapatkan, tiba - tiba menguap begitu saja seiring berjalannya waktu. Berarti ada satu hal yang memang harus kita benahi yakni cara kita memperlakukan ilmu itu sendiri.

Mungkin saja ilmu - ilmu yang selama ini ada di dalam memori - memori otak hanya sekedar "tersimpan" namun tak kau amalkan, tak kau gunakan apalagi kau bagikan kepada orang lain. Lalu bagaimana mereka tidak akan hilang jika diri ini membiarkan ilmu tersimpan tak berguna?

Mengaplikasikan ilmu itu penting. Sebagaimana pentingnya kewajiban kita untuk menuntut ilmu itu sendiri. Ilmu yang hanya tersimpan di dalam otak, namun tak digunakan, sama saja kau membiarkannya busuk dan tak berharga. Lalu perlahan ilmu itu seakan-akan hilang terbang meski sejatinya tidak. Ilmu yang sudah didapatkan tak kan pernah hilang. Kau hanya perlu untuk "me-recall" mereka dengan cara mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata.

Lalu bagaimana cara mengaplikasikannya???

Aplikasi paling sederhana adalah ketika ada teman yang butuh bantuan untuk belajar,, ajarkanlah meski tak banyak dan selengkap sebagaimana dosenmu mengajarkan. Jangan biarkan ilmu itu berhenti di dalam otak kita. Salurkan ilmu kepada setiap orang yang membutuhkan ilmu. Yakinlah,, sejatinya membagikan ilmu tak kan membuat kita menjadi bodoh,, sedikitpun tidak. Orang yang mengajarkan ilmu sebenarnya sama seperti orang yang sedang menimba ilmu, karena secara sistematis kita akan "me-recall" ilmu - ilmu yang tadinya tersimpan di otak untuk dihadirkan kembali. Maka jadilah ilmu itu berguna dan saya yakin tak akan ada ilmu yang lepas dari memori otak jika semakin sering kita "me-recall"nya.

Tapi, ilmu yang saya miliki masih sangat sedikit, lalu bagaimana mengaplikasikannya???

Jika teman sekalian berpikiran demikian,, maka sadarilah sedikit apapun ilmu yang disampaikan akan lebih baik daripada segudang ilmu tapi tak berguna. Tak perlu berlama - lama menunggu level pendidikan sampai bergelar Professor, ajarkanlah sebagaimana kalian pahami.


Selamat belajar untuk membuat ilmu yang kita miliki menjadi berguna kawan
Mari sama - sama belajar untuk menjadi civitas akademia yang bermanfaat bagi sesama

-erlisa d.p-




0 komentar:

Posting Komentar