Apa yang akan kalian bayangkan tentang “Samapta”? Latihan Militer? Menakutkan? Siksaan? Hukuman? Kekerasan fisik? Saya yakin kalian akan beranggapan seperti demikian. Kalian wajar karena awalnya saya pun juga berpikir hal yang sama ketika mendengar kata “Samapta”. Hingga pada akhirnya anggapan tersebut berubah setelah saya mengikuti Samapta OJK yang dilaksanakan 11-19 Maret 2015 di Cigombong, Bogor, Jawa Barat dan dilatih oleh para Paspampres. Kegiatan Samapta kali ini tidaklah menyeramkan dan penuh kekerasan seperti anggapan banyak orang.
Kami berangkat dengan menggunakan bus dari LPPI Kemang menuju lokasi di Cigombong. Sesampainya di lokasi kami dibagi menjadi beberapa kompi dan pleton. Sesegera mungkin kami berganti seragam ala Samapta (baju dan celana panjang hijau, sepatu boots, topi dll...ini pakaian tertomboy yang pernah saya pakai pemirsa). Kemudian kami dipersilahkan untuk menyantap makan pagi (yang sudah agak telat karena sudah jam 10) dan makan siang ( hanya berselang 2 jam dari makan pagi). Ada aturan khusus ketika kami makan, kami hanya diberikan waktu selama 3 menit untuk menghabiskan makanan masing-masing. Jika belum habis, kami wajib menyantapnya dengan berdiri dan teman-teman di sebelahnya harus membantu menghabiskan makanan sisanya. Dan begitulah seterusnya dalam Samapta ini selalu diberikan waktu yang sangat singkat untuk makan. Jujur bagi saya itu sungguh tidak enak, karena saya terbiasa makan dengan waktu yang lama (sesuai saran dokter 32 kali kunyahan…hahaha… *alesan).
| Upacara pembukaan di bawah rintikan hujan |
Setelah melalui serangkaian latihan awal yang agak menyiksa, kami diajak untuk berkeliling jalan kaki menyusuri kawasan lokasi Samapta. Tidak begitu jauh, hanya beberapa kilometer dari lokasi Samapta. Tetapi berhubung latihan awal yang agak menyiksa tadi, perjalanan yang pendek tadi terasa cukup membuat kami banjir keringat. Ya…anggap saja jalan-jalan sore ditemani rintikan gerimis kecil.
| Jalan sore |
Keesokan harinya, kami diajarkan untuk berlatih baris-berbaris. Yap, saya lupa kapan terakhir kali baris-berbaris. Mungkin SMA dulu ya terakhir kali baris-berbaris. Selebihnya tentu saja tidak pernah.
| Baris-berbaris |
Selain itu kami juga diajarkan para pelatih dari Paspampres untuk menggunakan kompas dan mengaplikasikannya melalui latihan berkelompok. Setiap kelompok diberikan 1 kompas dan soal yang harus dipecahkan dengan menggunakan kompas lengkap dengan kalibrasinya. Kenapa bukan GPS yang notabene di jaman serba modern seperti sekarang yang diajarkan? Karena kami diajarkan untuk mengenal kompas dengan metode paling sederhana agar suatu saat ketika kita tidak dapat menggunakan GPS (dalam keadaan darurat atau entahlah), kami dapat menggunakan kompas untuk mengetahui arah.
| Belajar menggunakan kompas |
Cukup serius ya Samapta nya? Jawabannya tentu saja iya. Samapta diadakan untuk melatih fisik dan mental kami agar menjadi pribadi yang kuat dan tangguh (macam tentara saja..hahaha). Jadi cukuplah wajar jika ada latihan yang memang benar-benar memerlukan fisik yang kuat. Tetapi selain mendapat pelatihan yang cukup serius tadi, kami juga mendapatkan kegiatan yang menyenangkan dan menyehatkan.
OUTBOUND
Selama seharian penuh kami melakukan kegiatan outbound yang menyenangkan. Setiap pleton terdiri dari 40an orang dan setiap pleton diharuskan untuk melaksanakan games di setiap pos. Ada beberapa games yang harus kami lalui agar mendapatkan poin dan poin yang terkumpul pada setiap pleton akan dilombakan dengan pleton lainnya. Games yang ada antara lain :
- Lempar Bola
- Si Buta, Bisu dan Tuli
Setiap game dalam outbound ini mengajarkan kami akan pentingnya kekompakan dan kerja sama antar anggota tim. Daaan… Alhamdulillah…tim saya mendapat juara 1..yeayy.






0 komentar:
Posting Komentar