Yeah...akhirnya saya punya waktu luang dan kesempatan (ciee yang sok sibuk) untuk bisa menulis lanjutan cerita SAMAPTA Part 1. Bagi pemirsa yang belum sempet baca, monggo baca dulu
SAMAPTA Part 1 ya. Bagi pemirsa yang sudah membaca, yuk mari kita lanjutkan ceritanya.
Jadi begini, kegiatan Samapta yang dilaksanakan selama 9 hari memang memiliki kegiatan yang sifatnya fun. Mungkin memang dirancang khusus biar kita tidak bosan dengan kegiatan yang itu-itu melulu (baca: baris, olahraga, upacara dll).
Mendayung di Danau Lido
Salah satu kegiatan yang dilaksanakan di luar lokasi Samapta adalah mendayung di Danau Lido. Danau ini terletak di Bogor, hanya berjarak sekitar setengah jam dari lokasi Samapta. Danau ini berada di antara Gunung Salak dan Gunung Gedhe Pangrango. Oiya...setiap kali kami mengikuti kegiatan di luar asrama, kami selalu mengendarai mobil tentara yang menurut saya susyah dan agak rempong untuk bisa naik ke dalam mobil (tinggi nian pijakannya..hadee).
 |
Danau Lido
sumber : google |
 |
| Mobil Tentara |
Nah, sesampainya di Danau Lido, kami dibagi menjadi berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 8 orang dengan komposisi pria dan wanita. Sebelum kami siap untuk mendayung, kami diberikan arahan oleh ahlinya tentang bagaimana menggunakan dayung, berbelok, memutar, membalikkan perahu dll. Setiap peserta yang akan mendayung harus mengenakan perlengakapan seperti helm dan pelampung, pelatih menerangkan bahwa kegiatan ini aman dan diawasi oleh Paspampres selaku pelatih dan pendayung profesional. Jadi, tidak perlu khawatir dengan aspek keselamatan.
 |
| Coba tebak saya yang mana? |
Setelah lengkap dengan peralatan mendayung, kami siap untuk terjun ke danau ..yihaa. Kami bertugas untuk melaksanakan misi memutari danau lalu membalikkan perahu dan membalikkan perahu ke posisi semula (bingung kan maksudnya...oke lihat saja gambarnya ya).
 |
| Tim saya narsis dulu cuy |
 |
| Membalikkan perahu pake dayung...1..2..3..tariiik!!! |
 |
| Mengembalikan perahu ke posisi semula...daaan pake dayung juga |
 |
| Ayo...tarik...kita pasti bisa!!! |
|
 |
| Naik lagi ke perahu...yey |
Yak...sudah paham kan maksud saya dengan membalikkan perahu..ya pokoknya seperti itulah. Butuh kerjasama tim yang baik agar kita bisa melakukannya dengan baik. Harus ada pemimpin yang mengarahkan tugas masing-masing dan rasa saling percaya satu sama lain.
Berkeliling di Kebun Raya Bogor
Jujur, ini kegiatan yang saya paling malas lakukan, alasannya sederhana, karena saya sudah pernah berkeliling ke Kebun Raya Bogor. Tapi berhubung mengikuti serangkaian kegiatan ini adalah kegiatan wajib, ya mau bagaimana lagi. Kita diajak oleh pemandu untuk melihat koleksi pohon-pohon milik Kebun Raya Bogor.
 |
| Narsis lagi ya |
 |
| Muridnya narsis...pelatihnya juga ikutan narsis |
Mendaki Ala Kadarnya
Oke, kalau sebelumnya kita tinggal di asrama dengan fasilitas yang cukup nyaman (1 orang 1 kasur spring bed lengkap dengan bantal guling bed cover). Selama 3 hari kami harus beralih tempat yang agak tidak nyaman (tenda pleton dengan tempat tidur velbed). Sebenarnya saya sudah pernah tidur di velbed dan jujur saya merasa nyaman tidur dimana saja mau itu di kasur paling empuk sampai tidak pakai kasur bantal guling sekalipun, percayalah saya tetap bisa tidur kok (emang dasarnya pelor...nempel langsung molor...hahaha).
Setiap orang dibekali tas mendaki (yang menurutku itu tas banyak amat talinya...rempong cuy). Peralatan yang perlu dibawa sudah diinformasikan sebelumnya agar barang bawaan tidak banyak. Daaaan itu tas beraat banget padahal cuma bawa baju doank.
Kami berangkat pagi agar tidak terlalu panas saat mendaki ( percayalah ini bukan mendaki gunung, ini hanya jalan menanjak kawan). Ada 5 pos pemberhentian yang masing-masing pos terdapat tes yang harus dilalui. Jarak antar pos tidaklah jauh, hanya beberapa menit jalan kaki tidak sampai hitungan jam.
 |
| Naik naik ke puncak bukit...berat berat sekali banget...(lagu) |
Sayang seribu sayang, saya hanya sampai di pos keempat. Setelah sampai pos kelima (at least, I finished it ..yeay), saya tidak mengikuti kegiatan tes kelompok di pos kelima karena alasan kesehatan. Yak...tensi saya terjun bebas ... dan dunia serasa berputar-putar di kepalaku (mulai lebay...hhahaa..tapi ini fakta kawan). Dan merapatlah saya dekat-dekat sama bu dokter dan ambulance (oiya...selama kegiatan selalu didampingi ambulance dan dokter...24jam nonstop...jadi semua aman dan terkendali).
Sesampainya di lokasi asrama baru (tenda maksudnya), Alhamdulillah saya sudah kembali strong seperti sedia kala. Daaan sesampainya di lokasi...kita langsung dihadiahi perintah push up...zZZZzzzzZZ. Karena sewaktu perjalanan mendaki (ala kadarnya) banyak dari kami yang jajan di warung untuk membeli minuman, maka dari itu kami dihadiahi push up (hadeee panas panas push up).
 |
| Ayo ... push up...lagi...push up lagi |
Kemudian setelah agak berkeringat karena push up, kami diberikan pelatihan mengenai cara mendirikan tenda pleton. Tenda pleton adalah tenda yang berukuran besar dan muat untuk kurang lebih 40 orang. Tenda ini memerlukan 4 tiang utama, beberapa tongkat sedang, pasak, palu besar dan tali. Hanya beberapa pria saja yang memiliki kesempatan untuk mendirikan tenda pleton ini, yang lain cukup menjadi penonton setia (padahal saya pengen nyobain mendirikan tenda pleton juga..hiks).
 |
| pelatihan mendirikan tenda pleton |
Oke, sampai disini dulu cerita saya di SAMAPTA Part 2 ya...cerita selanjutnya akan dilanjutkan di SAMAPTA 3-End ...semoga bermanfaat kawan...
0 komentar:
Posting Komentar